Minggu, 12 Oktober 2008

West Sumatra (part 1)

West Sumatra is one of the most beautiful areas of Indonesia. It is mountainous and divided by three valleys. There are lovely lakes and spectacular volcanoes. But Minangkabau land is very special and has the most friendly population group of Indonesia. They love to talk with visitors and will tell us about their unique society. If a visitor tries to understand the culture and Minang traditions he will soon feel himself a member of the clan. He will be invited as a guest to their homes - a unique way to become acquainted with real Indonesian life. Most of our hosts and hostesses are English teachers so language will not be much of a problem. They will show us the community and explain their customs.

Capital Padang
Governor Gamawan Fauzi
Area 42,297.30 km2 (16,331 sq mi)
Population 4,241,000
Density 100.3 /km² (260 /sq mi)
Ethnic groups Minangkabau (88%), Batak (4%), Javanese (4%), Mentawai (1%)[1]
Religion Islam (98%), Christian (1.6%), Hindu (0.0032%), Buddhism (0.26%)
Languages Indonesian, Minangkabau, Mentawai
Time zone WIB (UTC+7)
Web site www.sumbarprov.go.id

Sabtu, 10 Mei 2008

Kabupaten Temanggung

Motto: Temanggung Bersenyum
Provinsi Jawa Tengah
Ibu kota Temanggung
Luas 870,25 km²
Penduduk
· Jumlah 696.000 (2003)
· Kepadatan 800 jiwa/km²
Pembagian administratif
· Kecamatan 20
· Desa/kelurahan -
Dasar hukum UU No. 13/1950
Tanggal -
Bupati -
Kode area telepon 0293
DAU Rp. 233.303.000.000

Situs web resmi: http://www.temanggung.go.id/

Kabupaten Temanggung, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Temanggung. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Kendal di utara, Kabupaten Semarang di timur, Kabupaten Magelang di selatan, serta Kabupaten Wonosobo di barat.

Geografi

Sebagian besar wilayah Kabupaten Temanggung merupakan dataran tinggi dan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Dieng. Di perbatasan dengan Kabupaten Wonosobo terdapat Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Temanggung berada di jalan provinsi yang menghubungkan Semarang-Purwokerto. Jalur Parakan-Weleri menghubungkan Temanggung dengan jalur pantura.

Pembagian administratif

Kabupaten Temanggung terdiri atas 20 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Temanggung.

Rupa-Rupa
  1. Tokoh sejarah Republik Indonesia, Mr. Moh Roem berasal dari Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung.
  2. Menteri Pendidikan Indonesia, Bambang Sudibyo berasal dari Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung.
  3. Makanan khas dari Kabupaten Temanggung adalah bakso lombok uleg, yaitu bakso dengan cabai yang langsung dihaluskan di dalam mangkuk sebelum bakso dituangkan ke dalamnya.
  4. Jajanan khas dari Kabupaten Temanggung adalah sawut, yaitu singkong yang diparut kasar kemudian dikukus dan diberi kelapa. Campuran tersebut kemudian dicetak dalam bentuk kotak-kotak. Bisa dimakan apa adanya, tapi juga bisa digoreng sesudah diberi bawah dan garam.
  5. SMP Negeri terbaik di Temanggung adalah SMP Negeri 2 Temanggung. Sekolah yang kini menjadi Sekolah Berstandar Internasional ini merupakan sekolah dari Menteri Pendidikan Bambang Sudibyo.
  6. SMA Negeri terbaik di Temanggung adalah SMA Negeri 1 Temanggung. Sekolah ini pun merupakan Sekolah Nasional Berstandar Internasional yang dirintis bersama 9 sekolah terpilih lain di seluruh Jawa Tengah. Menteri Pendidikan Bambang Sudibyo juga bersekolah di sini.
  7. Temanggung memiliki tanah yang subur dan cocok untuk ditanami tembakau. Tembakau Temanggung memiliki cita rasa yang berkualitas tinggi sehingga disebut dengan "lauknya rokok." Kandungan nikotin dalam tembakau ini cukup tinggi sehingga digunakan sebagai campuran bahan rokok.

Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah

Kecamatan: Bansari | Bejen | Bulu | Candiroto | Gemawang | Jumo | Kaloran | Kandangan | Kedu | Kledung | Kranggan | Ngadirejo | Parakan | Pringsurat | Selopampang | Temanggung | Tembarak | Tlogomulyo | Tretep | Wonoboyo

Souvenir khas Temanggung, salah satunya adalah GAGE - Kaos Temanggungan (www.klikgage.wordpress.com)
sebuah produk yang dipersembahkan untuk menjadi salah satu ciri khas / identitas dan ikon baru bagi Temanggung
GAGE - Kaos Temanggungan.

LATAR BELAKANG & FILOSOFI GAGE (baca : GA-GE) merupakan kata yang banyak dipakai sebagai bahasa percakapan sehari-hari di wilayah Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. GAGE terdiri dari empat huruf, dua suku kata, huruf depan masing-masing suku kata adalah G, sebuah kata yang sangat akrab, mudah diucapkan dan diingat, berkonotasi positif, diucapkan dengan penuh semangat dan berciri khas Temanggung. GAGE (bahasa Jawa) yang artinya adalah cepat, dipakai untuk memberi penekanan agar bersegera mungkin dalam melakukan sesuatu, menghargai pentingnya sebuah waktu.

Hidup sangatlah bermakna bila sebagian besar waktu diisi dengan kegiatan yang mempunyai nilai, berfikir, berkreasi, berkarya, bekerja maupun beribadah, sehingga bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain, sebuah perjuangan yang dilandasi spirit, kasih sayang dan cinta.

Pentingnya menghargai waktu itulah yang menjadi spirit positif untuk maju, mendobrak segala tantangan dan hambatan, optimis menuju kesuksesan. Dari hal ini maka GAGE diangkat dan diabadikan menjadi sebuah merek produk yang dipersembahkan untuk menambah ciri khas dan ikon baru bagi Temanggung.

PRODUK GAGE - Kaos Temanggungan Sebuah merek produk berupa kaos oblong sebagai penjualan utama, Mengangkat nilai-nilai seni, budaya, lingkungan, pariwisata, obrolan dan kehidupan masyarakat serta hal-hal lain yang berkaitan dengan Temanggung melalui desain-desain yang tematis dan berkarakter, memenuhi kaidah-kaidah desain dan estetika, ditampilkan dengan jenis huruf / tipografi yang jelas, gambar / ilustrasi yang mudah dimengerti, kata-kata yang berkesan serius maupun humor dan parodi / plesetan, dimaksudkan untuk memberi pengaruh, sarana berbagi rasa, ekspresi diri bahkan memberi spirit bagi pemakainya,

Profil Kab. Temanggung

Kabupaten Temanggung mempunyai luas wilayah 87.065 ha (BPS Kab. Temanggung, 2003), terbagi dalam 20 kecamatan (Peta Administrasi). Secara geografis terletak pada 110°23’00”-110°41’30” Bujur Timur dan 7°14’00”-7°31’35” Lintang Selatan.

Sarana perhubungan pada umumnya cukup memadai, baik jalan kabupaten maupun jalan antar kecamatan. Kabupaten Temanggung yang berjarak ±77 km dari Semarang, dapat ditempuh dengan menggunakan bus antar kota ataupun taksi carteran.

Jumlah penduduk Kabupaten Temanggung tahun 2003 sebanyak 668.997 jiwa dengan kepadatan penduduknya adalah 768 jiwa/km2 (Tabel 4.1). Kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Temanggung (2.122 jiwa/km2), sedangkan terendah di Kecamatan Bejen (254 jiwa/km2). Penduduknya sebagian besar berpendidikan SD (39,54%), seperti disajikan pada Tabel 4.2.

Kabupaten Temanggung sebagian besar tergolong beriklim basah, dengan curah hujan tahunan berkisar dari 2.300-3.000 mm, bulan kering terjadi selama 2-3 bulan (Tabel 4.6). Berdasarkan zona agroklimat tergolong zona B1, B2, dan C2, (Peta Iklim). Untuk mengetahui kondisi air tanah dalam hubungannya dengan tanaman maka dapat didekati dengan rejim kelembapan tanah yang terdiri dari rejim kelembapan udik, akuik, dan ustik. Regim kelembapan udik mendominasi (62,85%) daerah Kabupaten Temanggung.

Kabupaten Temanggung sebagian besar tergolong beriklim basah, dengan curah hujan tahunan berkisar dari 2.300-3.000 mm, bulan kering terjadi selama 2-3 bulan (Tabel 4.6). Berdasarkan zona agroklimat tergolong zona B1, B2, dan C2, (Peta Iklim). Untuk mengetahui kondisi air tanah dalam hubungannya dengan tanaman maka dapat didekati dengan rejim kelembapan tanah yang terdiri dari rejim kelembapan udik, akuik, dan ustik. Regim kelembapan udik mendominasi (62,85%) daerah Kabupaten Temanggung. (Peta Kelembapan Tanah)

Bahan induk tanah terdiri dari: Aluvium (pada landform dataran bahan tersebut berupa endapan pasir dan endapan liat), batuan sedimen (terdiri atas napal, breksi volkanik, dan abuvolkan), dan volkan (abu volkan, andesit, basalt, andesit-liparit, dan dasit).

Berdasarkan hasil interpretasi citra penginderaan jauh dan pengamatan di lapangan, Kabupaten Temanggung terdiri dari 3 grup landform yaitu grup alluvial (4,55%), tektonik dan structural (2,60%), dan volkanik (83,31%) (Peta Penyebaran Landform)

Kabupaten Temanggung didominasi oleh wilayah perbukitan 33.185 ha (38,05%), berombak seluas 23.231 ha (26,63%), agak datar seluas 177 ha (0,20%), bergunung seluas 36.678 ha (42,05%). Wilayah datar sampai bergelombang yang merupakan wilayah potensial untuk pengembangan pertanian, seluas 38.301 ha (43,90%), sedangkan sisanya merupakan daerah dengan lereng lebih dari 15%. Sebagian wilayah perbukitan yang mempunyai lereng landai masih cukup sesuai untuk pengembangan pertanian terutama tanaman tahunan/perkebunan.

Tanah-tanah di Kabupaten Temanggung menurut Soil Taxonomy (Soil Survey Staff, 1998) terdiri dari 3 Ordo, yaitu: Andisol, Inceptisol, dan Alfisol. Tanah Andisol mempunyai sifat spesifik antara lain: kandungan bahan organik tanah tinggi (>3%), tekstur ringan, konsistensi gembur, berat jenis rendah (<0,9>85%). Andisol ditemukan pada rejim kelembapan akuik, udik, dan ustik. Tanah Inceptisols adalah tanah yang sudah mengalami perkembangan struktur, dicirikan dengan terbentuknya horison kambik diklasifikasikan sebagai Inceptisol. Penyebarannya pada grup aluvial (jalur aliran dan lahan koluvial), volkanik (dataran volkan tua dan perbukitan volkan), dan tektonik (perbuktian struktural). Di daerah aluvial, tanah berkembang dari endapan liat, pasir, dan debu; di daerah tektonik berkembang dari napal; sedangkan di daerah volkanik berkembang dari bahan andesit, andesit-basal, dan andesit-abu volkan. Tanah Alfisols adalah tanah yang telah mengalami perkembangan struktur lanjut, dicirikan oleh terbentuknya horison B-argilik, selaput liat/organik jelas, berstruktur cukup kuat. Alfisol di daerah penelitian berkembang dari bahan andesit-basal, penyebarannya sangat sempit, dijumpai pada daerah perbukitan volkan. Tanah ini berasosiasi dengan dan Inceptisol.

Penggunaan lahan di Kabupaten Temangung terdiri atas dua kelompok utama, yaitu: penggunaan lahan budidaya (sawah, tegalan, kebun campuran, hutan produksi) dan non budidaya (hutan). (Lihat Peta Penggunaan Lahan & Tabel Penggunaan Lahan ). Sawah umumnya berupa sawah irigasi dengan pengairan sederhana (2 x tanam setiap tahun) dan sawah tadah hujan.


Penyebaran sawah irigasi di sekitar Candiroto, Muntung-Temanggung, Tembarak, sebelah timur Kembangsari. Pola tanam yang diterapkan adalah: padi-padi-palawija/tembakau. Palawija yang dikembangkan antara lain: kacang panjang, mentimun, dan jagung. Sedangkan sawah tadah hujan terdapat di sekitar Muntung, Ngadirejo, Parakan, Pangutan, Temanggung, Kranggan, dan Pare. Pola tanam yang diterapkan padi-palawija-tembakau. Palawija yang dikembangkan antara lain: cabe, kacang panjang, mentimun, dan jagung.

Tegalan yang ada seluruhnya telah diteras dan umumnya diperkuat dengan batu. Tanaman tembakau merupakan tanaman utama yang diusahakan secara intensif. Pola tanam yang diterapkan palawija-tembakau-palawija. Tanaman palawija yang umum diusahakan padi ladang, jagung, ubikayu, dan sayur-sayuran. Kebun campuran umumnya terdapat di sekitar pemukiman dan hutan produksi. Tanaman yang dikembangkan terutama tanaman perkebunan dan hortikultura (kopi, rambutan, klengkeng, durian, pisang, salak)

Vegetasi hutan merupakan hutan lahan kering dataran tinggi yang menempati bagian puncak G. Telerejo, G. Tretep, G. Sindoro dan G. Sumbing. Hutan yang ada merupakan hutan sekunder dan telah dilakukan reboisasi dengan tanaman pinus dan sengon. Sebagian telah dirambah untuk dijadikan areal tanaman tembakau, sehingga fungsi utamanya sebagai daerah penyangga menjadi sangat terbatas

Pemetaan tanah tingkat semidetail terdiri atas unsur-unsur satuan landform, ketinggian tempat (m dpl), bahan induk, relief dan lereng, karakteristik tanah (kelas kedalaman, drainase, tekstur, dan pH, klasifikasi subgrup), proporsi, penggunaan lahan, dan keterangan luasan untuk setiap satuan lahan. Berdasarkan komponen penyusun satuan evaluasi lahan tersebut daerah penelitian dikelompokan menjadi 50 satuan lahan yang menurunkan 67 satuan evaluasi lahan. Rincian satuan lahan disajikan pada Tabel 4.11

Evaluasi kesesuaian lahan dilakukan terhadap beberapa komoditas pertanian di antaranya padi sawah, padi gogo, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, ui jalar, asparagus, bawang putih, buncis, cabe, kacang panjang, kentang, kubis, tomat, alpokat, apel, jeruk, kelengkeng, nangka, salak, cengkeh, kopi arabika, kopi robusta, dan tembakau.

Klasifikasi kesesuaian lahan dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu: sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2), sesuai marginal (S3), tidak sesuai (N). Pada tingkat subkelas dicantumkan faktor pembatas/penghambat bagi pertumbuhan tanaman, ditulis dengan simbol yang diletakkan setelah simbol kelas kesesuaian lahannya. Sebagai contoh: S2oa, yaitu lahan cukup sesuai dengan faktor pembatas/penghambat ketersediaan oksigen.

Dari hasil evaluasi kesesuaian lahan beberapa komoditas menunjukkan bahwa lahan yang dapat dikembangkan untuk komoditas pertanian seluas 75.651 ha (86,73%), sedangkan sisanya seluas 5.869 ha (6,73%) tidak dapat dikembangkan untuk pertanian karena kondisi biofisik lahan tidak memungkinkan dan/atau status lahannya berupa kawasan hutan (Tabel Kesesuaian Lahan). Apabila lahan-lahan tersebut dipaksakan untuk dikelola/dikembangkan maka kemungkinan akan terjadi degradasi lahan dan kerusakan lingkungan. Lahan-lahan tersebut diarahkan sebagai kawasan konservasi.

Place to visit
Gondosuli Temple - A newly discovered temple located 13 Km from the town.
Kledung - a highly scenic pass between Gunung Sumbing (3371 M) and Gunung Sindoro (3133 M), it is crossed at around 2340 M, and the views are great. Located 20 Km from Temanggung, It is excellent site for relaxing and mountaineering. Bungalows and other accommodation are available.
Jumprit - a pool on the slope of Mount Sindoro, located 22 Km from Temanggung. The water is cool and clean, and to some meditators considered as a holy place. The scenery here is very beautiful.
Pringapus Temple- located near Jumprit. It was built by Sanjaya kingdom.
Pakitan and Parakan - two small pleasant towns in the regency. Pakitan is situated between the hills, it has a cool climate.
Meteorit - located in Wonotirto subdistrict Bulu.